Menjaga tradisi dan budaya melalui kerajinan tangan lokal merupakan suatu upaya yang sangat penting bagi keberlangsungan warisan budaya bangsa. Kerajinan tangan lokal tidak hanya menjadi simbol keindahan seni, tetapi juga menjadi cerminan dari nilai-nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Menurut Dr. Haryadi Sarjono, seorang ahli warisan budaya, menjaga tradisi dan budaya melalui kerajinan tangan lokal dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya bangsa kepada dunia luar. “Kerajinan tangan lokal merupakan identitas dari suatu daerah, sehingga penting untuk terus dilestarikan dan dikembangkan,” ujarnya.
Salah satu contoh kerajinan tangan lokal yang memiliki nilai historis dan budaya tinggi adalah tenun ikat dari Nusa Tenggara Timur. Tenun ikat merupakan warisan budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang, dan hingga kini masih dipertahankan oleh masyarakat setempat.
Menurut Ibu Lestari, seorang pengrajin tenun ikat di Nusa Tenggara Timur, menjaga tradisi tenun ikat merupakan bagian dari identitas budaya masyarakatnya. “Kami percaya bahwa dengan terus menghasilkan karya-karya tenun ikat, kami dapat memperkenalkan keindahan budaya kami kepada dunia,” ujarnya.
Senada dengan itu, Bapak Joko, seorang kolektor kerajinan tangan lokal, mengatakan bahwa kerajinan tangan lokal memiliki nilai ekonomis yang tinggi. “Kerajinan tangan lokal tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga bisa menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk terus mendukung pengembangan kerajinan tangan lokal,” ujarnya.
Dengan demikian, menjaga tradisi dan budaya melalui kerajinan tangan lokal adalah suatu langkah yang sangat penting bagi keberlangsungan warisan budaya bangsa. Melalui upaya ini, kita dapat memperkuat identitas budaya kita sendiri, serta memperkenalkannya kepada dunia sebagai bagian dari kekayaan budaya yang harus dilestarikan.