Perkembangan teknologi digital saat ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semakin canggihnya teknologi, penggunaan kertas sebagai media komunikasi dan dokumentasi menjadi semakin berkurang.
Menurut data yang dirilis oleh Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), penggunaan kertas di Indonesia mengalami penurunan sebesar 3% setiap tahunnya sejak tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh pergeseran masyarakat dalam menggunakan teknologi digital sebagai alternatif pengganti kertas.
Pakar teknologi informasi, Budi Setiawan, mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi digital telah memberikan kemudahan dan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan dokumen dan data. “Dengan adanya teknologi digital, kita bisa mengakses dan berbagi informasi tanpa harus mencetak atau menggunakan kertas secara berlebihan,” ujar Budi.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak dari penggunaan kertas juga turut berpengaruh terhadap lingkungan. Penggunaan kertas yang berlebihan dapat menyebabkan deforestasi dan peningkatan emisi karbon. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mulai beralih ke penggunaan teknologi digital sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Greenpeace, penggunaan kertas di industri hutan telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang cukup serius. “Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, kita memiliki kesempatan untuk mengurangi penggunaan kertas dan pada akhirnya dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan,” ujar salah satu perwakilan dari Greenpeace.
Dengan demikian, perkembangan teknologi digital memang memberikan dampak yang signifikan terhadap penggunaan kertas. Penting bagi kita untuk terus mengikuti perkembangan teknologi ini dan mulai beralih ke penggunaan teknologi digital agar dapat menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi penggunaan kertas secara berlebihan.